0
TUGAS 2- Teori Organisasi Umum
1.
Pengertian
Kepemimpinan Dan Perkembangan Teori Kepemimpinan
·
Pengertian
Kepemimpinan
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin"
sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing,
pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya.
Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran
seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagaicara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari
kata
dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam
konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki
oleh orang yang bukan "pemimpin".
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono, 1994 : 181).
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para
ahli
Menurut
Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut
Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
·
Perkembangan
Teori Kepemimpinan
Dalam
perkembangannya, studi tentang kepemimpinan berkembang sejalan dengan kemajuan
zaman yang dikategorikan Yukl (2005:12) menjadi lima pendekatan yaitu : (1)
pendekatan ciri, (2) pendekatan perilaku; (3) pendekatan kekuatan – pengaruh;
(4) pendekaan situasional; dan (5) pendekatan integrative
a)
Teori
Genetik (Genetic
Theory).
Penjelasan
kepemimpinan yang paling lama adalah teori kepemimpinan “genetic” dengan
ungkapan yang sangat populer waktu itu yakni “a leader is born, not made”.
Seorang dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu
belajar lagi. Sifat-sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari
orang tuanya.
b)
Teori
Sifat (Trait
Theory).
Sesuai
dengan namanya, maka teori ini mengemukakan bahwa efektivitas kepemimpinan
sangat tergantung pada kehebatan karakter pemimpin. “Trait” atau sifat-sifat
yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik dan kemampuan social.
Penganut teori ini yakin dengan memiliki keunggulan karakter di atas, maka
seseorang akan memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan dapat menjadi
pemimpin yang efektif. Karakter yang harus dimiliki oleh seseorang menurut
Judith R. Gordon mencakup kemampuan yang istimewa dalam (1) Kemampuan
Intelektual (2) Kematangan Pribadi (3) Pendidikan (4) Status Sosial dan Ekonomi
(5) “Human Relations” (6) Motivasi Intrinsik dan (7) Dorongan untuk maju
(achievement drive).
c)
Teori
Perilaku (The
Behavioral Theory).
Mengacu
pada keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui teori “trait”,
para peneliti pada era Perang Dunia ke II sampai era di awal tahun 1950-an
mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti “behavior” atau perilaku seorang
pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Fokus
pembahasan teori kepemimpinan pada periode ini beralih dari siapa yang memiliki
kemampuan memimpin ke bagaimana perilaku seseorang untuk memimpin secara
efektif.
d)
Situasional
Leadership.
Pengembangan
teori situasional merupakan penyempurnaan dan kekurangan teori-teori sebelumnya
dalam meramalkan kepemimpinan yang paling efektif. Dalam “situational
leadership” pemimpin yang efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya
kepemimpinan yang efektif dan menerapkannya secara tepat. Seorang pemimpin yang
efektif dalam teori ini harus bisa memahami dinamika situasi dan menyesuaikan
kemampuannya dengan dinamika situasi yang ada. Empat dimensi situasi yakni
kemampuan manajerial, karakter organisasi, karakter pekerjaan dan karakter
pekerja. Keempatnya secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap
efektivitas kepemimpinan seorang
e)
Transformational
Leadership.
Pemikiran
terakhir mengenai kepemimpinan yang efektif
disampaikan oleh sekelompok ahli yang mencoba “menghidupkan” kembali teori
“trait” atau sifat-sifat utama yang dimiliki seseorang agar dia bisa menjadi
pemimpin. Robert House menyampaikan teori kepemimpinan dengan menyarankan bahwa
kepemimpinan yang efektif mempergunakan dominasi, memiliki keyakinan diri,
mempengaruhi dan menampilkan moralitas yang tinggi untuk meningkatkan kadar
kharismatiknya (Ivancevich, dkk, 2008:213)
Dengan
mengandalkan kharisma, seorang pemimpin yang “transformational” selalu
menantang bawahannya untuk melahirkan karya-karya yang istimewa. Langkah yang
dilaksanakan pada umumnya adalah dengan membicarakan dengan pengikutnya,
bagaimana sangat pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya
mereka sebagai anggota kelompok dan bagaimana istimewanya kelompok sehingga
dapat menghasilkan karya yang inovatif serta luar biasa.
Menurut
pencetus teori ini, pemimpin “transformational” adalah sangat efektif karena
memadukan dua teori yakni teori “behavioral” dan “situational” dengan kelebihan
masing-masing. Atau, memadukan pola perilaku yang berorientasi pada manusia
atau pada produksi (employee or production-oriented) dengan penelaahan situasi
ditambah dengan kekuatan kharismatik yang dimilikinya. Tipe pemimpin
transformational ini sesuai untuk organisasi yang dinamis, yang mementingkan
perubahan dan inovasi serta bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan lain
dalam ruang lingkup internasional. Syarat utama keberhasilannya adalah adanya
seorang pemimpin yang memiliki kharisma. (Ivancevich, 2008:214)
2. Tipe
Dan Gaya-Gaya Perilaku Pemimpin
·
Tipe Pemimpin
Dalam
setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinannya
terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya,
hal sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya
membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1)
Tipe kepemimpinan pribadi (personal
leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan
atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2)
Tipe kepemimpinan non pribadi (non
personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui
bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga
pengawasan.
3)
Tipe kepemimpinan otoriter
(autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras,
sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang
berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4)
Tipe kepemimpinan demokratis
(democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai
bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota
turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan,
perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota
dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5)
Tipe kepemimpinan paternalistis
(paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang
bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk
melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada
anaknya.
6)
Tipe kepemimpinan menurut bakat
(indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang
informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi,
sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan
biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam
kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.
Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan
tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :
1)
Otokratis, pemimpin yang demikian
bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut
peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
2)
Demokratis, pemimpin yang demokratis
menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar
setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai
potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3)
Laissezfaire, pemimpin yang bertipe
demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan
sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya
dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil
inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para
bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan
pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.
Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada kenyataannya tipe
kepemimpinan yang otokratis, demokratis, dan laissezfaire, banyak diterapkan
oleh para pemimpinnya di dalam berbagai macama organisasi, yang salah satunya
adalah dalam bidang pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di
bidang pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai dengan
harapan atau tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih
tinggi, posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai
oleh para pemimpin, terutama dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan
sebagai seorang pemimpinan yang profesional.
3. Nama Tokoh – Tokoh Yang Berhasil
Memimpin dalam Bidang Yang Dikuasainya :
Bill Gates – Pemimpin Dari Microsoft
Djoko Widodo – Walikota Terbaik
dunia
Chairil Anwar – Satrawan Indonesia
Matt Mullenweg – Pendiri Wordpress
Mark Zuckerbeg - Pendiri Facebook
Bob Sadino – Pengusaha Sukses
Indonesia
Referensi :
http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/2009/03/pengertian-pemimpin-dalam-bahasa.html
http://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/
http://teorionline.wordpress.com/tag/perkembangan-teori-kepemimpinan/
http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/tipe-tipe-kepemimpinan.html
http://adidarmawan168.blogspot.com/2012/10/kepemimpinan-dan-perilaku-pemimpin.html
Posting Komentar