0

BAB 8 PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

Posted by Rika Agussyah Putra on 08.07 in
I. PERBEDAAN KEPENTINGAN
Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.
Individu mengandung arti bahwa tidak ada orang yang memiliki kesamaan persis dalam aspek- aspek pribadinya, sehingga timbul perbedaan kepentingan.

Perbedaan kepentingan itu antara lain berupa :
1. kepentinga individu untuk memperoleh kasih sayang
2. kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3. kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4. kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5. kepentingan individu untuk memperoleh dibutuhkan orang lain
6. kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelompoknya
7. kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
8. kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
Banyaknya perbedaan dalam kepentingan pada akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya, dan kenyataan itu disebabkan oleh perbedaan pandangan antara penguasa dan pemerintah dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub-ideology.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu:
1. Fase disorganisasi yang terjadi karena kesalapahaman (akibat pertentangan antara harapan dengan standar normative) yang menyebabkan sulit atau tidak dapatnya satu kelompok social menyesuaikan diri dengan norma ideology.
2. Fase dis-integrasi (konflik) yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi massa, protes, aksi mogok, pemberontakan, dll. Walter W Martin dkk mengemukakan tahapan dis-integrasi sebagai berikut:
• Ketidak sepahaman anggota kelompok tentang tujuan social yang hendak dicapai
• Norma social yang tidak membantu masyarakat dalm mencapai tujuan yang telah disepakati.
• Norma yang telah dihayati dalm kelompok bertentangan satu sama lain.
• Sanksi sudah menjadi lemah
• Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok
II. PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME
Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuh kembangan dan bahkan integrasi masyarakat yang pada akhirnya akan melahirkan sebuahpaham baru yaitu paham etnosentrisme.
A). Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Antara prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelas, prasangka bersumber dari suatu sikap yang berdasarkan apriori atau tidak berdasarkan pengalaman sendiri. Prasangka bisa diartikan sebagai sikap yang tergesa-gesa, berdasar generalisasi yang terlampau cepat dan berat sebelah, sedangkan diskriminasi menunjuk pada tindakan yang didasari prasangkayang melibatkan emosi mdan rasa permusuhan.
B). Sebab-sebab timbulnya Prasangka dan Diskriminasi
1. latar belakang sejarah
2. dilatar belakangi oleh perkembangan sosial-kultural dan situasional
3. bersumber dari faktor kepribadian
4. perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama.
C. Upaya mengurangi/ menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi
1. perbaikan kondisi sosial ekonomi
2. perluasan kesempatan belajar
3. sikap terbuka dan sikap lapang
C). Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi Dapat dilakukan dengan perbaikan kondisi sosial dan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan usaha peningkatan pendapatan bagi WNI yang masih di bawah garis kemiskinan. Perluasan kesempatan belajar. Sikap terbuka dan lapang harus selalu kita sadari. D). Ethnosentrisme
Ethnosentrisme adalah telur dari paham chauivinisme. Ethnosentrisme yaitu anggapan suatu bangsa / ras cenderungmenganggap kebudayaan mereka sebagai bangsa yang paling unggul, rpima, logis, dan riil sedangkan bangsa selain mereka adalah bangsa yang mereka anggap anggap lebih rendah dari bangsa mereka. Akibat ethnosentrisme adalah penampilan etnosentrik yang dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman berkomunikasi.
III. PETENTANGAN – PERTENTANGAN SOSIAL/KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang bisa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dalam hal ini terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dari situasi konflik, yaitu :
1. Terdapat dua elemen atau lebih unit-unit atau bagian yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
2. Unit-unit tersebut mempunyai perbeaan-perbedaan yang tajam dalm kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
3. terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
Adapun cara memecahkan konflik dalah sebagai berikut :
1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat konflik, yang diungkapkan dengan pernyataan maaf dan pengakuan kekalahan.
2. Subjugation atau Domination, artinya pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan manaatinya.
3. Majority rule, artinya suara terbanyak ditentukan oleh voting
4. Compromise, seluruh anggota yang terlibat konflik mencari jalan tengah sebagai solusi.
5. Integration (integrasi) artinya malakukan pendiskusian pada pendapat-pendapat yang bertentangan sehingga mencapai keputusan yang mamuaskan bagi semua pihak.

III. GOLONGAN – GOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTEGRASI SOSIAL
A). masyarakat majemuk dan nasion Indonesia
Indonesia adalah Negara yang terkenal karena kemajemukaan masyarakatnya. Kemajemukkan itu dipersatukan oleh system nasional yang mengintegrasikannya melalui system pemerintahan Negara Indonesia.
Berikut aspek dari kemasyarakatan trsebut:
1. Suku bangsa dan kebudayaannya
2. agama
3. Bahasa
4. nasion Indonesia
B). Integrasi
Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan yang tertulis pada lambang Negara yaitu bhineka tunggal Ika, berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan.
Variabel-variabel yang dapat menjadi penghambat integrasi:
1. klaim atas wilayah
2. Isu asli/tidak asli kewarganegaraan orang tersebut.
3. Agama
4. Prasangka terhadap golongan tertentu
C). Integrasi Sosial
Integrasi sosial (masyarakat) dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluara, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Integrasi akan terwujud apabila mampu mengendalikan praangka dalm masyarakat sehingga tidak menimbulkan konflik. Contoh Integrasi sosial yang pada akhirnya membawa kita pada integrasi nasional.
D). Integrasi Nasional
Integrasi nasioanl adalah integrsai yang dilakukan pada setiap daerah dalm suatu negara.
1. beberapa masalah integrasi nasional
• perbedaan ideologi
• kondisi masyrakat yang majemuk
• masalah teritorial daerah yang cukup jauh
• pertumbuhan partai politik
2. Upaya Pendekatan
• Mempertebal keyakinana masyarakat akan ideology nasional
• Membuka isolasi antar daerah maupun etnis dengan mambangun sarana komunikasi dan tranportasi
• Menggali kebudayaan daerah menjadi kebudayaan nasional
• Membentuk suatu asimilasi antar kelompok.




Sumber : http://donay378.blogspot.com/2010/11/prasangka-diskriminasi-dan.html, Wikipedia Indonesia, e-Learning Gunadarma..

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2013 @wokybewok.